Q.S Annisa : ayat 175
"Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya."
Kebiasaan saya berbelanja online mengenalkan saya pada
seorang muslimah yang kemudian sangat saya kagumi. Beliau adalah Aisyah
Amatullah Al-Muwaffaqah, , seorang dokter muslimah yang cantik, penulis,
komikus, sekaligus perancang dari busana-busana syar’i yang dijualnya lewat
media online. Beliau masih tergolong muda menurut saya, namun sangat pantas
dijadikan sebagai sosok panutan bagi muslimah lainnya. Kekaguman saya semakin bertambah-tambah
ketika selesai membaca buku beliau yang berjudul “Aisyah di akhir zaman”.
Sebuah buku yang beliau hadiahi ketika saya membeli gamis cantik yang beliau
jual.
“Aisyah di akhir zaman, Catatan Cinta Transformasi Akhwat”, begitulah judul
yang tertera di sampul buku berwarna kuning itu. Buku yang membuat saya mampu
berdecak kagum dan sekaligus iri betapa Aisyah hampir saja mendekati sosok
sempurna bagi saya. Iri dalam artian menjadi instropeksi sekaligus memberikan
motivasi bagi saya untuk bisa meneladani ke istiqomahan beliau dalam
mempertahankan jati diri sebagai muslimah kapan pun dan dimanapun.
Bagian yang paling menarik bagi saya dari buku ini adalah
ketika Asiyah begitu keukeuh mempertahankan kerudungnya diruang operasi yang
jelas-jelas terlarang karena dianggap tidak steril. Sampai-sampai beliau
menjahit dan merancang busana sendiri yang kemudian disterilkan agar bisa
memasuki ruang operasi tetap dengan kerudung. Teguran demi teguran pun tidak
menyurutkan langkah Aisyah untuk mempertahankan itu semua. Bahkan ia rela
diberi surat peringatan demi mempertahankan kerudungnya agar tidak lepas saat
memasuki ruang operasi.
“Hanya orang-orang
yang mampu bertahanlah yang sanggup mengambil sebuah pilihan hidup dan siap
menerima konsekuensi serta resiko yang lebih besar ketimbang orang-orang biasa
yang hanya cukup mengikuti arus dan meniru kebanyakan, sehingga mereka tidak
perlu mengeluarkan tekad yang besar untuk menerima konsekuensi dan resiko yang
ada. Karena menjadi istimewa butuh pengorbanan, butuh kesabaran dan butuh
keteguhan hati.”
Pengorbanan Aisyah untuk kerudungnya cukup bisa menyentak
saya dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang kemudian membuat saya merasa
belum apa-apa sebagai seorang perempuan yang disebut muslimah. Keteguhan dan
ketegasannya dalam mempertahankan prinsip membuat Aisyah menjadi perempuan yang
begitu terjaga, tidak setengah-setengah namun total walau terkadang begitu
banyak hambatan yang akan dilalui.
Daann..inilah yang seharusnya menjadi panutan bagi anak-anak
muda dan juga saya sendiri yang mungkin selama ini masih belum sepenuhnya
memegang teguh apa yang seharusnya memang dijaga dan dipertahankan. Baik itu
dari cara berpakaian, hubungan dengan lawan jenis, hidup bermasyarakat dan
semua hal yang melingkupi kehidupan kita.
“Membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa”,
itulah yang seharusnya kita terapkan dalam hidup, walau mungkin akan
bertentangan dengan banyak orang yang cenderung membenarkan kebiasaan itulah sisi
perjuangannya. Dan Aisyah dengan bukunya telah kembali membuka mata saya sekaligus
memberikan semangat juang agar bisa menjadi sosok muslimah yang semestinya. Terima kasih bukunya Isah ^_^
#
yang mau belanja gamis syar'i nya Aisyah cek di Galeri Akhwat Zahidah :-)
#
yang mau belanja gamis syar'i nya Aisyah cek di Galeri Akhwat Zahidah :-)
saya pun suka dengan bukunya, sangat natural.. hehe
BalasHapus