Selasa, 25 Juni 2013

Hijab Syar'i VS Hijab Modis

Barusan baru ngeh kalau sekarang ada lagi komunitas yang namanya Hijab Syar'i. Sebuah komunitas perempuan dengan jilbab simpel, lebar namun tetap anggun dan cantik. Namun kehadiran mereka menjadi polemik tersendiri bagi sebagian orang, ada yang mengatakan kehadiran Hijab Syar'i hanya menyudutkan dan menghakimi para pemakai hijab modis,  ada juga yang mengatakan seharusnya kita bersyukur karena hijab modis menyebabkan para perempuan sekarang berduyun-duyun ingin berjilbab. waduh waduh..kok malah gitu yaa...?? 

Hmm...pada beberapa waktu yang lalu aku pribadi memang sempat mengandrungi gaya hijab yang begitu trend saat ini. Selain enak dipandang juga kelihatanya begitu cantik, berbagai modifikasi dan kreasi dibikin sehingga jilbab tidak sekedar nempel aja dikepala. Terkadang juga menemukan kesulitan sehingga harus nyari tutorial sana sini, bagaimana masangnya dan sebagainya. Tetapi syukurnya aku kurang suka model jilbab yang terlalu ribet, biasanya aku nyari model pemakain yang simpel tapi tetap ada kreasi, walau nggak dipungkiri pernah juga nyoba yang ribet dan hasilnya malah ancur haha...

Lama-kelamaan malah capek sendiri dan biasanya kalau make yang aneh-aneh gitu aku jadi gerah, alhasil paling cuma tahan setengah hari habis itu kalau selesai sholat paling diganti dengan gaya biasa aja atau tanpa gaya. Dan itu sering kali terjadi kalau aku pake jilbab yang agak ada gaya-gayanya. Emang sih model-model hijab modis selalu menarik hati, mereka begitu lihai mengkombinasikan gaya dan cantik dengan jilbab modis namun hal tersebut belum tentu sama jika dipraktekkan ke diri sendiri ,hasil akhir tetap saja tergantung muka hahah :D

Akhirnya sekarang aku lebih milih berjilbab yang biasa saja, back to basic. Bukan karena memandang hijab modis itu nggak baik tapi lebih kepada nggak suka yang ribet dan nggak begitu mahir muter-muterin jilbab. :D

Nah ketika mengetahui adanya komunitas Hijab Syar'i aku tertarik melihat perkembangan mereka, rasanya asyik aja ketika seseorang yang tidak dibubuhi banyak pernak pernik namun tetap saja aura cantik terpancar dari wajah mereka. Perempuan terkadang memang sering kali bermasalah dengan pakaian, terlebih karena aurat perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Namun disamping itu mereka juga tetap ingin tampil cantik sehingga sering sekali terjadi kegundahan dan tak jarang juga malah sampai mengenyampingkan aturan-aturan yang sepatutnya dipatuhi. 

hmmm mungkin sepatutnya kita mengubah cara pandang kita akan sebuah kata "cantik", setuju? :-)

Dan ketika hijab modis begitu digandrungi banyak saat ini, baik itu yang sudah memenuhi aturan atau belum kita doakan saja semoga hal tersebut menjadi titik tolak perubahan dalam diri kita. Karena segala sesuatunya pasti butuh proses. Ketika kita memutuskan untuk konsisten berjilbab, pasti akan ada fase-fase perubahan dalam diri kita sampai akhirnya kita sampai pada pemahaman yang sesungguhnya, insya Allah. 

Dan untuk Hijab Syar'i, I Love Your Style...

Semoga kita semua dituntunNya untuk bisa berhijab sesuai ketentuan yang ditetapkan Allah. Pastinya semua itu tidak untuk membatasi kita, semua itu tidak lain karena rasa kasih sayang Allah yang begitu besar, agar kita terjaga, agar kita terpelihara. :-) 

Semangat Ukhty :-)



Rabu, 12 Juni 2013

Jadilah Kosong

kutipan puisi nya Jalaludin Rumi tentang puasa.

"Ada kebahagiaan rahasia bersama perut yang kosong.
Kita cuma alat musik petik, tak lebih, tak kurang.
Kotak suara penuh, musik pun hilang."

"Jadilah kosong,
lalu merataplah
seperti indahnya ratapan bambu seruling yang ditiup pembuatnya."


Ada satu kata yang aku suka "jadilah kosong"

Kosong yang mengajarkan kita kefakiran sebenarnya. Kosong yang membunuh kesombongan. Kosong yang     membawa kita pada rasa penghambaan diri. Kosong yang mengajarkan rendah hati. Kosong yang membuat kita selalu membutuhkanNya.
Dengan Kosong kita mengerti tidak ada satupun yang kita punya didunia ini. Dengan kosong kita sadar kita bukanlah siapa-siapa dan bukanlah apa-apa. Dengan kosong kita belajar berserah diri.
Dengan Kosong kita jadi mudah di isi. 

Jadilah kosong yang indah :-)




Selasa, 11 Juni 2013

Ingin Mati

Mustahil saja rasanya jika ingin mati dalam keadaan mengingat Allah jika ingat Allah saja jarang.

Jadi ingat ketika merekon asset dinas-dinas, berkutat dengan angka-angka sepanjang hari. Bahkan dalam keadaan jalan pikiran masih ke angka-angka itu, sambil duduk, makan, mandi, buang air..bahkan tidurpun angka-angka itu masih saja bernaung dikepala. Tetap terurai2 dengan rumus-rumus nya...

Mungkin begitu juga jika kita membiasakan diri untuk berzikir dan selalu mengingat Allah. Maka Allah akan selalu ada di pikiran kita, baik dalam keadaan sadar maupun tidak. Termasuk disaat-saat terakhir kita dimana segala apa yang ada dalam tubuh kita mulai melemah, namun tentu tidak dengan hati dan fikiran yang selalu terbiasa dengan Allah.


تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.” (QS. Yuusuf: 101)


Senin, 10 Juni 2013

Hanya PadaMu

Rasa ini memang sakit dan pedih...tapi aku tau mungkin Engkau sedang mengajarkan aku tentang sesuatu.
Sesuatu yang mungkin sebelumnya belum begitu aku pahami. Memang kali ini rasanya lain, agak pahit, kecut dan terkadang aku tidak yakin bisa menelannya, tapi semoga saja ini menjadi obat bagiku.

Ya Allah.....
Aku tidak menjadi kuat dengan segala apa yang aku lakukan, aku kuat karena Engkau lah yang menguatkan aku, Engkau lah yang menentramkan hatiku, Engkaulah yang memelukku ketika aku tidak tahu lagi kemana harus bersandar..sampai akhirnya aku sadar...hanya Engkau...dan hanya Engkaulah muara segala rasa.

Dunia tidak akan pernah cukup memberikan segala yang aku inginkan, kemanapun aku mencari, kemanapun aku menagih,,,pada kenyataannya tetap saja aku kecewa, karena dunia begitu pintar menipuku, menjanjikan hal-hal yang indah....padahal ia tak lebih dari sekedar kesemuan belaka.

dan pada akhirnya aku hanya menyakiti diriku sendiri.

Mungkin inilah cara Engkau memanggilku.
Tidak apa-apa ya Allah... :-)
Aku akan jalani....karena aku yakin Engkau pasti akan membantuku.

Kasih Sayang

Kasih Sayang yang kita rasakan didunia hanyalah sepersekian dari Kasih Sayang Allah yang diproyeksikan kepada kita manusia. Mungkin hanya seujung kuku atau mungkin lebih kecil, namun itu saja sudah bisa memabukkan manusia, mendamaikan jiwa, menentramkan batin. Bisa kita bayangkan bagaimana dahsyatnya Kasih Sayang sang MAHA Penyayang??Raja dari rajanya penyayang..... :-)



Kamis, 06 Juni 2013

Wanita

Masih salinan dari artikel :

Ketika Allah menciptakan wanita,
Malaikat datang dan bertanya, “Mengapa begitu lama, Tuhan?”
Tuhan menjawab, “Sudahkah kamu lihat semua detik yang AKU ciptakan untuknya?”
Dua tangan mesti di bersihkan, setidaknya terdiri dari 200 bahagian yang boleh di gerakan & berfungsi baik agar dapat mengolah berbagai jenis makanan…
Mampu memberikan kenyamanan bagi anak-anaknya…
Mempunyai pelukan yang menyembuhkan rasa sakit hati & kesengsaraan…
Dan semuanya cukup di lakukan dengan kedua tangan ini…
Malaikat menjawab, “Hanya dengan dua tangan ini?”
“Tetapi…,Engkau membuatnya begitu halus & lembut”
“Ya…, AKU membuatnya begitu lembut, tapi kamu belum dapat bayangkan kekuatan yang AKU berikan kepadanya agar ia dapat mengatasi banyak hal luar biasa”
“Apakah dia mampu berfikir?” Tanya Malaikat
Tuhan menjawab, “Tidak hanya berfikir, dia juga mampu berunding dan mengutarakan pendapatnya
Malaikat itu menyentuh dadanya,
“Tuhan, Engkau buat ciptaan ini kelihatan lemah & rapuh, seolah banyak sekali beban untuknya”
“Itu bukan kerapuhan, itu air mata. AKU berikan padanya supaya dia boleh mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan rasa bangga”
“Engkau memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaan-Mu ini sungguh menakjubkan”
“Ya….., Harus…!!! Wanita ini mempunyai kekuatan untuk mempersona lelaki…
Dia dapat mengatasi beban hidup, mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri…
Mampu tersenyum bahkan ketika hatinya menjerit…
Mampu tertawa saat hatinya menangis…
Dia boleh berkorban demi orang yang di kasihinya…
Dia boleh melawan ketidakadilan…
Dia bersorak disaat melihat temannya bahagia…
Hatinya terluka saat melihat kesedihan…
Dia tahu sebuah ciuman & pelukan dapat menyembuhkan luka…
“CINTANYA TANPA SYARAT”

Malaikat sangat kagum, “Lalu apa kekurangannya?”

Tuhan menjawab“Hanya satu hal….., Dia terkadang lupa betapa berharganya dia”.
___________________________________________________________

Kata-kata ini awalnya saya dapat dari salah seorang teman yang bisalah disebut abang karena beliau lebih tua dari saya. Kira2 2011 lalu beliau mengirim sebuah file dengan format power point yang isinya adalah kata-kata diatas.  Hmm...berulang kali saya membaca tulisan itu, satu kali membaca saya risau, dua kali saya galau, dan seterusnya saya malah sedih...benar adanya ternyata saya sendiri sebagai perempuan yang pada dasarnya sangat dijaga oleh agama saya sendiri, sangat dihormati oleh agama yang saya anut, malah tidak menghargai dirinya sendiri. :-(



IKHLAS

kemaren sempat baca disalah satu artikel isinya :

Rasulullaah Muhammad saw. bersabda pada Abu Hurairah,
Ketika Hari Perhitungan tiba, Allah Ta’ala turun ke hadapan manusia. Setiap kelompok agama berlutut dalam ketakberdayaan di hadapan-Nya.
Kelompok manusia pertama yang dipanggil, adalah mereka yang mengajarkan Al-Qur’an. Kelompok kedua, adalah mereka yang gugur di jalan Allah. Sedangkan golongan manusia ketiga, adalah mereka yang melimpah ruah hartanya. Allah pun mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada yang tiga kelompok manusia yang pertama dipanggil ini.
: :
Kepada kelompok pertama, Allah akan berkata,
“Bukankah Aku telah mengajarkan kepadamu hikmah-hikmah dan pengetahuan yang asalnya adalah dari qalb para utusan-Ku?”
“Benar, Ya Rabbi.”
“Apakah perilakumu, lahir dan batin, sesuai dengan hikmah dan pengetahuan yang telah engkau ketahui itu?”
“Aku melaksanakannya selalu, Ya Rabbi.”
“Kau berdusta kepada-Ku!”
Dan para malaikat pun akan berkata, “Kau berdusta!”
Lalu Allah berkata, “Kau menyukai kata-kata orang tentangmu, yang mengatakan ‘Orang ini adalah pengajar Al-Qur’an’! Ketahuilah, bagimu cukup hanya (kata-kata mereka) itu saja!”
: :
Kepada kelompok kedua, Allah akan berkata,
“Dengan cara yang seperti apa engkau mati di jalan-Ku?”
“Ya Rabbi, Engkau perintahkan aku untuk berperang. Dan aku mati karena mengikuti perintah-Mu itu.”
“Kau berdusta kepada-Ku!”
Dan para malaikat pun akan berkata, “Kau berdusta!”
Lalu Allah berkata, “Kau menyukai kata-kata orang tentangmu, yang mengatakan ‘Orang ini begitu luar biasa keberaniannya’! Ketahuilah, bagian untukmu cukup hanya (kata-kata mereka) itu saja!”
: :
Kepada kelompok ketiga, Allah akan berkata,
“Apakah telah Aku berikan harta yang sangat banyak kepadamu, yang membuatmu tidak pernah meminta-minta kepada orang lain?”
“Benar, Ya Rabbi.”
“Lalu, apa yang kau lakukan dengan pemberian-Ku itu?”
“Aku menguatkan hubungan kekeluargaan dan ber-infaq dengannya.”
“Kau berdusta kepada-Ku!”
Dan para malaikat pun akan berkata, “Kau berdusta!”

Lalu Allah berkata, “Kau menyukai kata-kata orang tentangmu, yang mengatakan ‘Betapa dermawannya orang ini.’! Ketahuilah, bagian untukmu cukup hanya (kata-kata mereka) itu saja!”

___________________________________________________________________________

Jadi ingat diri sendiri, padahal belum melakukan apa-apa sudah bangga, senang dipuji, senang disebut-sebut :-( hiks
melakukan segala sesuatu itu memang mudah saja, tinggal melakukan dan selesai,,!!!!!
tapi kualitas dari apa yang kita lakukan itu tidak lain tergantung pada hati. Tuluskah? Ikhlas karena apa dan untuk apa? 

Semoga Allah selalu mengajari saya dan kita semua untuk menjadi orang yang ikhlas..aminn




Rabu, 05 Juni 2013

Hati


Jika mengingat hati aku jadi ingat gambar diatas. Mungkin jika dihatiku juga punya alat seperti diatas mungkin aku juga bisa melihat adanya garis yang tidak teratur dan naik turun. Allah lah yang maha membolak-balikkan hati. 

Ketika hati kita begitu mudah menjalani segala perintahNya semua itu tidak lain tidak bukan karena kasih sayang dan RahmatNya, dan Allah juga lah yang bisa membuat kita istiqomah dengan apa yang telah kita jalani. Takut sekali rasanya ketika sudah merasa damai dan tentram dengan segala kemudahan itu ternyata pada waktu yang kita tidak tahu hati ini begitu mudah lagi alfa. :-( Terasa sekali begitu tidak berdayanya diri ini, tidak apa-apa dan tidak bisa apa-apa tanpa rahmatNya.


رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7)


Selasa, 04 Juni 2013

Tentang Taubat

mengutip kata-kata mas herry di tulisannya :

"jika jauh di dalam qalbu anda sudah ada ada kebutuhan untuk mencari Allah, ingin tenteram, ingin mengetahui agama lebih baik, atau gelisah mencari kesejatian, maka ketahuilah bahwa Allah masih berkenan memanggil anda untuk bertaubat.
Taubat sesungguhnya merupakan panggilan Allah. Manusia sama sekali tidak bisa membuat dirinya sendiri ingin bertaubat. Allah sendirilah yang menumbuhkan keinginan bertaubat di dalam kalbu anda"

Keinginan taubat itu timbul karena dipilih-Nya. Maka dari itu, jika sekarang dalam hati anda mulai tumbuh kegelisahan makna hidup, atau keinginan kembali kepada-Nya, mulai timbul keinginan akan ketentraman bersama-Nya, mulai ingin mencari jalan-jalan yang mendekatkan diri kita kepada-Nya, Itu adalah panggilan-Nya. Maka sambutlah panggilan-Nya itu.

Jika kemudian mulai tumbuh perilaku kita yang ‘mencari jejak-Nya’, seperti mencari-cari pengajian yang baik, mencari-cari bahan di internet, mulai mencari-cari buku tentang Tuhan dan agama, maka syukurilah. Ini berarti bahwa Dia masih mengingat anda. Dia masih memanggil anda untuk mendekat, untuk pulang kepada-Nya. Dia masih menghendaki anda kembali kepada-Nya. Allah sendirilah yang menumbuhkan keinginan ini dalam hati anda.


Oleh karena itu, janganlah kita sia-siakan kesempatan ini. Jangan abaikan panggilan-Nya ini. Jangan sampai dia merasa panggilan-Nya kita abaikan. Karena sebagaimana kita pun, jika orang yang kita harapkan terus mengabaikan kita, lama-kelamaan kita pun akan melupakan orang itu. Camkanlah, bahwa tidak setiap orang akan dipanggil-Nya. Tidak setiap orang terpilih untuk ditaubatkan-Nya. Sangat sedikit orang yang ditumbuhkan keinginan untuk mulai mencari Allah di dalam hatinya.

Perhatikanlah, bahwa amat banyak orang mencari pengajian dengan niat mencari kawan, mencari kelompok, mencari pengakuan orang lain sebagai ‘orang pengajian’, mencari ketentraman sesaat, meniti karir di partai politik, mencari hapalan dan pengetahuan ayat, mencari bahan diskusi, dan sebagainya. Sangat sedikit, sekali lagi sangat sedikit, orang yang benar-benar mencari pemahaman akan hakikat hidup maupun kesejatian (Al-Haqq).

Orang bisa zikir ribuan kali, dengan niat supaya cerdas, supaya sakti, supaya bisa mengobati, supaya karir bagus, supaya lulus ujian, macam-macam. Rajin shalat malam, supaya berwajah cerah dan cantik. Rajin puasa, supaya sehat, supaya tidak gemuk. Di mana Allahnya? Mungkin Allah kita tempatkan nomor dua atau tiga.

Maka dari itu, pertama sekali, kita murnikan niat kita dahulu. Kita niatkan semuanya hanya untuk kembali kepada-Nya (taubat), supaya semakin diberi-Nya petunjuk bagaimana taubat yang benar itu. Supaya diajari-Nya hakikat kehidupan ini.

Allahummaj ‘alni minat tawwabiin waj’alni minal mutathahhiriin.

Tulisan ini saya kutip dari tulisan mas Herry Mardian di blog beliau yang alhamdulillah sebelum tutup dulu udah saya kopi ke laptop, saya benar-benar bersyukur karena Allah sudah menuntun saya menemui blog beliau yang isinya sangat-sangat bagus dan mudah dicerna :-) Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan karunia nya kepada Mas Herry dan sekeluarga..amin ya Rabb