Rabu, 18 Juni 2014

Zikir Terapi

Banyak cara yang dilakukan orang-orang untuk mengatasi segala ketegangan pikiran dan segala beban masalah. Cara yang paling baik yang tentunya teruji dan tidak dapat diragukan lagi yakni sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah kepada kita, yaitu dengan mengingatNya. Gampang kan???? Kita nggak perlu denger lagu-lagu mellow sampai nangis yang adanya malah semakin menambah beban hidup. Kita nggak perlu curhat sana sini tanpa ada solusi. Kita nggak perlu berkeluh kesah di sosmed untuk mengumbar pada setiap manusia bahwasanya kita adalah manusia paling menderita dan patut dikasihani.

" Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram" (Q.S Ar-Ra'du : 28)

Karena dengan mengingat Allah semua dunia dan isinya begitu kecil dalam pandangan kita begiitu juga dengan segala permasalahan dan kesulitan yang kita alami. Karena dengan mengingat Allah segalanya menjadi mudah karena kepercayaan kita kepada setiap pertolongan dan kasih sayangNya. Karena dengan mengingat Allah kita menyadari bahwa hidup ini ada dalam pengaturan yang indah dariNya. Karena dengan mengingat Allah kita tidak akan pernah merasa sendiri. 

Minggu, 15 Juni 2014

Saya Kena Santet

Ya Allah...
masih saja terngiang dan terbayang-bayang apa yang disampaikan oleh E waktu itu. Antara rasa kecewa dan kasihan bagaimana seorang pendidik bisa-bisa nya berkata seperti orang yang sana sekali tidak terdidik. Dalam hati saya selalu berharap semoga perkataan E yang mengatakan saya seperti orang kena santet atau aliran sesat hanya karena suka ganti dp bbm/status yang isinya dakwah itu hanya candaan saja, bukan sebenar-benar dalam hatinya.

Ya Allah...hamba  merasa begitu tak berdaya hanya bisa mencoba membalas dengan tetap mencoba cooling down tanpa mengeluarkan kata-kata yang seharusnya bisa membuatnya berfikir. ah.....rasanya geram sekali.... ingin sekali menyerang dengan berbagai kalimat yang mungkin saja bisa menyudutkannya...tapi hamba takut semua hanya keluar karena emosi semata. :-(

Semoga suatu saat E bisa terbuka.matanya, mana sebenarnya yang kena santet. :-( amiin ya rabb

Jumat, 13 Juni 2014

Aku menyumpahi sahabatku

Terkadang kita mesti punya seni tersendiri dalam menanggapi penilaian orang. Karena setiap orang tentunya memiliki pemahaman yang berbeda-beda dalam memandang sesuatu dan mau tidak mau kita harus menempatkan diri sebagai orang yang memahami perbedaan itu.
Sama halnya ketika saya harus meladeni komentar seorang sahabat yang notabene nya adalah sahabat saya dari kecil. Dari latar sikap dan sifat kita memang jauh berbeda, namun sejarah membuat kita selalu bisa menjalin sebuah pertemanan sampai saat sekarang ini.
E: sejak kapan kamu jadi ustazah i? kena dimana kamu? :D
I : :D
E : udah lumayan byk juga ya teman kita yang kena.
I : kena apa?
E : itu tuh aliran sesat apatuh namanya kayak santet gitu.
dst...
disatu sisi saya memaksakan diri untuk memahami si E yang mungkin belum bisa memahami agamanya sendiri begitupun juga dengan saya yang pada dasarnya masih belajar dan masih jauh dari apa yg dinilaikan si E.
Namun disisi lain syetan selalu berusaha mengambil alih hati..bak lomba lari selalu ingin didepan memegang kendali diri. Memancing emosi dan membuat saya ingin mengeluarkan kata-kata yang mungkin menurut pikiran saya akan membuat si E sadar.