Kamis, 06 Juni 2013

Wanita

Masih salinan dari artikel :

Ketika Allah menciptakan wanita,
Malaikat datang dan bertanya, “Mengapa begitu lama, Tuhan?”
Tuhan menjawab, “Sudahkah kamu lihat semua detik yang AKU ciptakan untuknya?”
Dua tangan mesti di bersihkan, setidaknya terdiri dari 200 bahagian yang boleh di gerakan & berfungsi baik agar dapat mengolah berbagai jenis makanan…
Mampu memberikan kenyamanan bagi anak-anaknya…
Mempunyai pelukan yang menyembuhkan rasa sakit hati & kesengsaraan…
Dan semuanya cukup di lakukan dengan kedua tangan ini…
Malaikat menjawab, “Hanya dengan dua tangan ini?”
“Tetapi…,Engkau membuatnya begitu halus & lembut”
“Ya…, AKU membuatnya begitu lembut, tapi kamu belum dapat bayangkan kekuatan yang AKU berikan kepadanya agar ia dapat mengatasi banyak hal luar biasa”
“Apakah dia mampu berfikir?” Tanya Malaikat
Tuhan menjawab, “Tidak hanya berfikir, dia juga mampu berunding dan mengutarakan pendapatnya
Malaikat itu menyentuh dadanya,
“Tuhan, Engkau buat ciptaan ini kelihatan lemah & rapuh, seolah banyak sekali beban untuknya”
“Itu bukan kerapuhan, itu air mata. AKU berikan padanya supaya dia boleh mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan rasa bangga”
“Engkau memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaan-Mu ini sungguh menakjubkan”
“Ya….., Harus…!!! Wanita ini mempunyai kekuatan untuk mempersona lelaki…
Dia dapat mengatasi beban hidup, mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri…
Mampu tersenyum bahkan ketika hatinya menjerit…
Mampu tertawa saat hatinya menangis…
Dia boleh berkorban demi orang yang di kasihinya…
Dia boleh melawan ketidakadilan…
Dia bersorak disaat melihat temannya bahagia…
Hatinya terluka saat melihat kesedihan…
Dia tahu sebuah ciuman & pelukan dapat menyembuhkan luka…
“CINTANYA TANPA SYARAT”

Malaikat sangat kagum, “Lalu apa kekurangannya?”

Tuhan menjawab“Hanya satu hal….., Dia terkadang lupa betapa berharganya dia”.
___________________________________________________________

Kata-kata ini awalnya saya dapat dari salah seorang teman yang bisalah disebut abang karena beliau lebih tua dari saya. Kira2 2011 lalu beliau mengirim sebuah file dengan format power point yang isinya adalah kata-kata diatas.  Hmm...berulang kali saya membaca tulisan itu, satu kali membaca saya risau, dua kali saya galau, dan seterusnya saya malah sedih...benar adanya ternyata saya sendiri sebagai perempuan yang pada dasarnya sangat dijaga oleh agama saya sendiri, sangat dihormati oleh agama yang saya anut, malah tidak menghargai dirinya sendiri. :-(



Tidak ada komentar:

Posting Komentar