mengutip kata-kata mas herry di tulisannya :
"jika jauh di dalam qalbu anda
sudah ada ada kebutuhan untuk mencari Allah, ingin tenteram, ingin mengetahui
agama lebih baik, atau gelisah mencari kesejatian, maka ketahuilah bahwa Allah masih berkenan memanggil anda untuk bertaubat.
Taubat
sesungguhnya merupakan panggilan Allah. Manusia sama sekali tidak bisa membuat
dirinya sendiri ingin bertaubat. Allah sendirilah yang menumbuhkan keinginan
bertaubat di dalam kalbu anda"
Keinginan taubat itu timbul
karena dipilih-Nya. Maka dari itu, jika sekarang dalam hati anda mulai tumbuh
kegelisahan makna hidup, atau keinginan kembali kepada-Nya, mulai timbul
keinginan akan ketentraman bersama-Nya, mulai ingin mencari jalan-jalan yang
mendekatkan diri kita kepada-Nya, Itu adalah panggilan-Nya. Maka sambutlah
panggilan-Nya itu.
Jika kemudian mulai tumbuh perilaku kita yang ‘mencari
jejak-Nya’, seperti mencari-cari pengajian yang baik, mencari-cari bahan di
internet, mulai mencari-cari buku tentang Tuhan dan agama, maka syukurilah. Ini
berarti bahwa Dia masih mengingat anda. Dia masih memanggil anda untuk
mendekat, untuk pulang kepada-Nya. Dia masih menghendaki anda kembali
kepada-Nya. Allah sendirilah yang menumbuhkan keinginan ini dalam hati anda.
Oleh karena itu, janganlah
kita sia-siakan kesempatan ini. Jangan abaikan panggilan-Nya ini. Jangan sampai
dia merasa panggilan-Nya kita abaikan. Karena sebagaimana kita pun, jika orang
yang kita harapkan terus mengabaikan kita, lama-kelamaan kita pun akan
melupakan orang itu. Camkanlah, bahwa tidak setiap orang akan dipanggil-Nya.
Tidak setiap orang terpilih untuk ditaubatkan-Nya. Sangat sedikit orang yang
ditumbuhkan keinginan untuk mulai mencari Allah di dalam hatinya.
Perhatikanlah, bahwa amat
banyak orang mencari pengajian dengan niat mencari kawan, mencari kelompok,
mencari pengakuan orang lain sebagai ‘orang pengajian’, mencari ketentraman sesaat,
meniti karir di partai politik, mencari hapalan dan pengetahuan ayat, mencari
bahan diskusi, dan sebagainya. Sangat sedikit, sekali lagi sangat sedikit,
orang yang benar-benar mencari pemahaman akan hakikat hidup maupun kesejatian (Al-Haqq).
Orang
bisa zikir ribuan kali, dengan niat supaya cerdas, supaya sakti, supaya bisa
mengobati, supaya karir bagus, supaya lulus ujian, macam-macam. Rajin shalat
malam, supaya berwajah cerah dan cantik. Rajin puasa, supaya sehat, supaya
tidak gemuk. Di mana Allahnya? Mungkin Allah kita tempatkan nomor dua atau
tiga.
Maka
dari itu, pertama sekali, kita murnikan niat kita dahulu. Kita niatkan semuanya
hanya untuk kembali kepada-Nya (taubat), supaya semakin diberi-Nya petunjuk
bagaimana taubat yang benar itu. Supaya diajari-Nya hakikat kehidupan ini.
Allahummaj ‘alni minat tawwabiin waj’alni minal mutathahhiriin.
Tulisan ini saya kutip dari tulisan mas Herry Mardian di blog beliau yang alhamdulillah sebelum tutup dulu udah saya kopi ke laptop, saya benar-benar bersyukur karena Allah sudah menuntun saya menemui blog beliau yang isinya sangat-sangat bagus dan mudah dicerna :-) Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan karunia nya kepada Mas Herry dan sekeluarga..amin ya Rabb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar